Ia
berkata “ di antara bentuk penganiayaan yang ditetapkan pemerintahan pada saat
itu adalah melarang penghuni penjara makan dan minum. Larangan untuk makan sangatlah
menyakitkan, walaupun masih memungkinkan untuk bertahan, akan tetapi haus
adalah siksaan yang tidak mungkin bisa ditanggung, khususnya di bulan bulan musin panas dengan
derajat panas yang tinggi sekali selain itu saya mempunyai penyakit gula, yang
mengaruskan saya banyak minum. Di hari pertama pelarangan ini, saya masuk kamar
kecil, di sana saya mendapatkan tempat air yang berisi air untuk istinja’,
kemudian saya minum air tersebut sampai habis, dan sebagai ganti untuk istinja,
saya gunakan tisu toilet. Dengan semakin bertambahnya rasa hausku, saya
terpaksa minum air kencing. Sampai di hari ketiga, saya tidak mendapatkan air
kencing untuk saya minum.