Senin, 05 September 2016
Kamis, 01 September 2016
Selasa, 30 Agustus 2016
PENJUAL BAKSO YANG MEMPUNYAI MOTIVASI
Di suatu senja sepulang kantor, saya masih berkesempatan untuk ngurus tanaman di depan rumah, sambil memperhatikan beberapa anak asuh yang sedang belajar menggambar peta, juga mewarnai. Hujan rintik-rintik selalu menyertai di setiap sore di musim hujan ini.
Trisno Si Orang Miskin Yang Kaya
Namanya Trisno, Orang Miskin yang pekerjaannya adalah tukang becak. Seluruh Hidupnya dihabiskan diatas sadel becaknya, mengayuh dan mengayuh untuk memberi jasa jasanya kepada orang yang naik becaknya. Mengantarkan kemana saja pelanggannya menginginkannya, dengan imbalan uang sekedarnya.
MENYAMBUT IDUL ADHA
Kuhentikan mobil tepat di ujung kandang tempat berjualan hewan Qurban. Saat pintu mobil kubuka, bau tak sedap memenuhi rongga hidungku, dengan spontan aku menutupnya dengan saputangan. Suasana ditempat itu sangat ramai, dari para penjual yang hanya bersarung hingga ibu-ibu berkerudung Majelis Taklim, tidak terkecuali anak-anak yang ikut menemani orang tuanya melihat hewan yang akan di Qurbankan pada Idul Adha nanri, sebuah pembelajaran yang cukup baik bagi anak-anak sejak dini tentang pengorbanan Nabi Allah Ibrahim & Nabi Ismail.
Senin, 29 Agustus 2016
10 Ribu Rupiah Membuat Anda Mengerti Cara Bersyukur
Ada seorang sahabat menuturkan kisahnya. dia bernama Budiman. sore itu ia menemani istri dan seorang putrinya berbelanja kebutuhan rumah tangga bulanan di sebuah toko swalayan. usai membayar, tangan-tangan mereka sarat dengan tas plastik belanjaan.
Baru saja mereka kelur dari toko swalayan, istri Budiman dihampiri seorang wanita pengemis yang saat itu bersama seorang putri kecilnya. wanita pengemis itu berkata kepada istri Budiman,"beri kami sedekah, Bu!"
Istri Budiman kemudian membuka dompetnya lalu ia menyodorkan selembar uang kerta berjumlah 1000 rupiah. Wanita pengemis itu lalu menerimanya. Tatkala tahu jumlahnya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya, ia lalu mengucupkan jari-jarinya mengarah ke mulutnya. kemudian pengemis itu memegang kepala anaknya dan sekali lagi ia mengarah kemulutnya. seolah ia ingin berkata," Aku dan anakku ini sudah berhari-hari tidak makan, tolong beri kami tambahan sedekah untuk bisa membeli makanan!"
"Mendapati isyarat pengemis wanita itu, istri Budiman pun membalas isyarat dengan gerak tangannya seolah berkata, "Tidak...tidak, aku tidak akan menambahkan sedekahnya, istri dan putrinya Budiman malah menuju Gerobak gorengan untuk membeli cemilah. Pada kesempatan yang sama Budiman berjalan ke ATM center guna mengecek saldo rekeningnya. Saat itu memang tanggal gajian, karenanya Budiman ingin mengecek saldo rekening dia.
Didepan ATM, ia masukkan kartu ke dalam mesin. Ia tekan langsung tombol INFORMASI SALDO. Sesaat kemudian muncul beberapa digit angka yang membuat Budiman menyunggingkan senyum kecil dari mulutnya. Ya, uang gajiannya sudah masuk ke dalam rekening. Budiman menarik sejumlah uang dalam bilangan jutaan rupiah dari ATM. Pecahan ratusan ribu berwarna merah kini sudah menyasaki dompetnya. Lalu ada satu lembar uang berwarna merah juga, namun kali ini bernilai 10 ribu rupiah yang ia tarik dari dompet. Uang itu kemudian ia lipat kecil untuk berbagi dengan wanita pengemis yang tadi meminta tambahan sedekah.
Saat sang wanita pengemis melihat nilai uang yang diterima, betapa girangnya dia. Ia pun berucap syukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Budiman dengan kalimat-kalimat penuh kesungguhan: "Alhamdulillah...Alhamdulillah...Alhamdulillah...Terimakasih tuan! Semoga Allah memberikan rezeki berlipat untuk tuan dan keluarga. Diberikan karunia keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Rumah tangga harmonis dan anak-anak yang shaleh dan shalehah. Semoga tuan dan keluarga juga diberi kedudukan yang terhormat kelak nanti di surga...!"
Budiman tidak menyangka ia akan mendengar respon yang begitu mengharukan. Budiman mengira bahwa pengemis tadi hanya akan berucap terimakasih saja. Namun, apa yang diucapkan oleh wanita pengemis tadi sungguh membuat Budiman terpukau dan membisu. Apalagi tatkala sekali lagi ia dengar wanita itu berkata kepada putri kecilnya,' Dik, Alhamdulillah akhirnya kita bisa makan juga....!
Degg...!!! HAti Budiman tergedor dengan begitu kencang. Rupanya wanita tadi sungguh berharap tambahan sedekah agar ia dan putrinya bisa makan. Sejurus kemudian mata Budiman membuntuti kepergian mereka berdua yang berlari menyeberang jalan, lalu masuk ke sebuah warung tegal untuk makan disana.
Budiman masih terdiam dan terpana di tempat itu. Hingga istri dan putrinya kembali lagi dan keduanya menyapa Budiman. Mata Budiman kini mulai berkaca-kaca dan istrinya pun mengetahui itu."Ada apa Pak?" Istrinya bertanya.
Dengan suara yang agak berat dan terbata Budiman menjelaskan:"Aku baru saja menambahkan sedekah kepada wanita tadi sebanyak 10 ribu rupiah!"
Awalnya istri Budiman hampir tidak setuju tatkala Budiman mengatakan bahwa ia memberi tambahan sedekah kepada wanita pengemis. Namun Budiman kemudian melanjutkan kalimatnya:"Bu..., Aku memberi sedekah kepadanya sebanyak itu. Saat menerimanya, ia berucap hamdala berkali-kali seraya bersyukur kepada Allah. Tidak itu saja, ia mendoakan aku, mendoakan dirimu, anak-anak dan keluarga kita. Panjaaaang sekali ia berdoa!
Dia hanya menerima Karunia dari Allah Swt sebesar 10 ribu saja sudah sedemikian hebatnya bersyukur. Padahal aku sebelumnya melihat di ATM saat aku mengecek saldo dan ternyata disana ada jumlah yang mungkin ratusan bahkan ribuan kali lipat dari 10 ribu rupiah. Saat melihat saldo itu, aku hanya mengangguk dan tersenyum. Aku lupa bersyukur, dan aku lupa berucap hamdalah.
Bu..., aku malu kepada ALLAH! Dia terima hanya 10 ribu begitu bersyukurnya dia kepada Allah dan berterimakasih kepadaku. Kalau memang demikian, siapakah yang pantas masuk surga Allah, apakah dia yang menerima 10 ribu dengan syukur yang luar biasa, ataukah aku yang menerima jumlah lebih banyak dari itu namun sedikitpun aku tak berucap hamdalah."
Budiman mengakhiri kalimatnya dengan suara yang terbata-bata dan beberapa bulir air mata yang menetes. Istrinya pun menjadi lemas setelah menyadari betapa selama ini kurang bersyukur sebagai hamba. Ya Allah, ampunilah kami para hambamu yang kerap lalai atas segala nikmat-mu.
KESIMPULAN DARI KISAH DI ATAS, MUDAH-MUDAHAN KITA DIBERI KEMUDAHAN UNTUK MENGINGAT PEMBERIAN DARI ALLAH SWT, AGAR KITA BISA LANGSUNG MERESPON DENGAN CARA BERSYUKUR KEPADA NYA.
SEMOGA BISA KITA TERAPKAN BERSAMA.
Jumat, 22 April 2016
SI ASEP PENCARI BELUT
JIKA PADA SAAT KERJAAN TIDAK ADA, ASEP BEKERJA MENCARI BELUT, SUDAH KEBIASAAN ASEP MEMBAWA 2 ORANG ANAK NYA SAAT MENCARI BELUT, SAAT IBUNYA MENINGGALKAN ASEP DAN ANAKNYA, MAKA ASEP LAH MENGURUS SEMUA ANAKNYA. SAAT PERUT ANAKNYA SUDAH LAPAR, ASEP HARUS MENJUAL HASIL TANGKAPAN BELUTNYA AGAR BISA MEMBELI MAKANAN, ASEP BERKELILING KAMPUNG UNTUK MENJUAL BELUTNYA. SETELAH BELUT TERJUAL, ASEP HANYA BISA MEMBELI SEDIKIT MAKANAN UNTUK MENGGANJAL PERUT DIA DAN ANAK2NYA. HERLINA ANAK TERTUA ASEP DUDUK DI KELAS 4. DENGAN TIDAK ADANYA IBU PADA KELUARGA MEREKA, MAKA HERLINA LAH YANG MENGURUS RUMAH TANGGA SAAT PULANG SEKOLAH. ASEP PUN MENGALAMI PENYAKIT, MAKA SETIAP PULANG SEKOLAH HERLINA MENCARI TANAMAN YANG BISA DIJADIKAN OBAT UNTUK BAPAK NYA. YANG PALING MENGKHAWATIRKAN, PADA SAAT ASEP SAKIT, KELUARGA INI TIDAK BISA MENIKMATI MAKAN, MEREKA TIDAK BISA MENIKMATI MAKANAN SELAMA 4 HARI. MEREKA TINGGAL DIRUMAH DI PETAK LAHAN DIBANGUNAN SEADANYA DAN DENGAN TIDAK ADA PERABOTAN YANG SEMESTINYA, DENGAN DINDING YANG BOLONG DAN SANGAT DINGIN PADA SAAT MALAM HARI.
JIKA PADA SAAT KERJAAN TIDAK ADA, ASEP BEKERJA MENCARI BELUT, SUDAH KEBIASAAN ASEP MEMBAWA 2 ORANG ANAK NYA SAAT MENCARI BELUT, SAAT IBUNYA MENINGGALKAN ASEP DAN ANAKNYA, MAKA ASEP LAH MENGURUS SEMUA ANAKNYA. SAAT PERUT ANAKNYA SUDAH LAPAR, ASEP HARUS MENJUAL HASIL TANGKAPAN BELUTNYA AGAR BISA MEMBELI MAKANAN, ASEP BERKELILING KAMPUNG UNTUK MENJUAL BELUTNYA. SETELAH BELUT TERJUAL, ASEP HANYA BISA MEMBELI SEDIKIT MAKANAN UNTUK MENGGANJAL PERUT DIA DAN ANAK2NYA. HERLINA ANAK TERTUA ASEP DUDUK DI KELAS 4. DENGAN TIDAK ADANYA IBU PADA KELUARGA MEREKA, MAKA HERLINA LAH YANG MENGURUS RUMAH TANGGA SAAT PULANG SEKOLAH. ASEP PUN MENGALAMI PENYAKIT, MAKA SETIAP PULANG SEKOLAH HERLINA MENCARI TANAMAN YANG BISA DIJADIKAN OBAT UNTUK BAPAK NYA. YANG PALING MENGKHAWATIRKAN, PADA SAAT ASEP SAKIT, KELUARGA INI TIDAK BISA MENIKMATI MAKAN, MEREKA TIDAK BISA MENIKMATI MAKANAN SELAMA 4 HARI. MEREKA TINGGAL DIRUMAH DI PETAK LAHAN DIBANGUNAN SEADANYA DAN DENGAN TIDAK ADA PERABOTAN YANG SEMESTINYA, DENGAN DINDING YANG BOLONG DAN SANGAT DINGIN PADA SAAT MALAM HARI.
SAKSIKAN . . .
Selasa, 08 Maret 2016
Kamis, 28 Januari 2016
Langganan:
Postingan (Atom)